Antusias masyarakat Indonesia untuk pergi haji sangat besar. Bahkan saat ini Indonesia tercatat sebagai salah satu negara pengirim jamaah haji terbanyak.
Untuk proses pelaksanaannya sendiri, ada dua program haji yang bisa dipilih masyarakat Indonesia, yaitu program haji plus / khusus dan haji reguler.
Ada banyak pertanyaan mengenai perbedaan antara kedua program haji tersebut. Berikut jawaban atas pertanyaan terkait apa saja perbedaan haji plus dan haji reguler :
Untuk proses pelaksanaannya sendiri, ada dua program haji yang bisa dipilih masyarakat Indonesia, yaitu program haji plus / khusus dan haji reguler.
Ada banyak pertanyaan mengenai perbedaan antara kedua program haji tersebut. Berikut jawaban atas pertanyaan terkait apa saja perbedaan haji plus dan haji reguler :
1. PENYELENGGARA
Haji Plus / Khusus diselenggarakan oleh pihak swasta yaitu Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) namun tetap dalam pengawasan Kementerian Agama RI.
Haji reguler penyelenggaraannya ditangani oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah berada di bawah tanggung jawab Kementrian Agama RI.
Dalam memilih Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) para calon jamaah harus selektif agar pelaksanaan haji benar-benar bisa berlangsung dengan lancar.
Sebaliknya bagi yang memilih haji reguler disarankan untuk mengurus segala sesuatu untuk keperluaannya dilakukan sendiri ke kantor KEMENAG setempat agar tidak dimanfaatkan oleh oknum yang tak bertanggung jawab.
2. BIAYA
Haji Plus / Khusus sudah tentu biayanya lebih mahal dibanding dengan haji reguler. Untuk tahun 2018 biaya haji plus sebesar 10.500 USD. Angka tersebut merupakan minimum yang ditetapkan pemerintah untuk memenuhi standar pelayanan kepada para jemaah haji plus.
Sedangkan haji reguler biayanya jauh lebih murah dibanding dengan haji plus. Berikut biaya haji reguler tahun 1439H/2018M untuk masing-masing embarkasi di Indonesia :
Embarkasi | Biaya Haji Reguler |
Aceh | Rp 31.090.010 |
Medan | Rp 31.840.375 |
Batam | Rp 32.456.450 |
Padang | Rp 33.068.245 |
Palembang | Rp 33.068.245 |
Jakarta (Pondok Gede) | Rp 34.532.190 |
Jakarta (Bekasi) | Rp 34.532.190 |
Solo | Rp 35.933.275 |
Surabaya | Rp 36.091.845 |
Banjarmasin | Rp 38.157.084 |
Balikpapan | Rp 38.525.445 |
Makasar | Rp 39.507.741 |
Lombok | Rp 38.798.305 |
3. FASILIATAS PENGINAPAN
Haji Plus / Khusus
Penginapan / hotel untuk program haji plus cenderung lebih dekat dengan Masjidil Haram dan masjid Nabawi, sehingga para jamaah bisa lebih mudah dan optimal melakukan ibadah dikedua masjid tersebut. Selain itu, untuk kegiatan di Armina para jamaah haji plus / khusus menggunakan tenda AC.
Haji Reguler
Penginapan atau pemondokan jamaah haji reguler bisanya dibagi sesuai wilayah dan kloter. Jarak penginapan di Mekah dengan Masjidil Haram cukup jauh ± 3-5 KM. Sedangkan untuk penginapan di Madinah sendiri tidak terlalu jauh dari Masjid Nabawi ± sekitar 150-300 M. Dan untuk kegiatan di Armina jamaah haji reguler menempati tenda dengan pendingin menggunakan kipas angin yang menyemprotkan uap air.
4. MASA TUNGGU / WAITING LIST
Haji Plus / Khusus
Masa tunggu haji plus / khusus lebih singkat dibading haji reguler. Estimasi masa tunggu haji plus ini ± 5-7 tahun setelah calon jamaah haji melakukan pendaftaran. [update 2018]
Haji Reguler
Masa tunggu keberangkatan haji reguler di Indonesia tergolong cukup lama. Hal ini dipicu karena ketidak seimbangan antara jata kuota dan calon haji yang melakukan pendaftaran disetiap tahunnya. Masa tunggu haji reguler berbeda-beda di setiap provinsi, dari 11 tahun hingga 29 tahun. [update 2018]
5. LAMA WAKTU PELAKSANAAN
Haji Plus / Khusus
Pelaksanaan Haji plus / khusus dibagi menjadi dua, yaitu haji Arbain dan Non Arbain. Untuk Haji Arbain sendiri lama waktunya berada di tanah suci sekitar 26 hari, karena para jamaah akan melakukan sholat fardhu di Masjid Nabawi sebanyak 40 kali tanpa putus.
Sedangkan untuk Haji plus Non Arbain memiliki waktu yang lebih singkat dibanding haji Arbain, yaitu ± 15-19 hari. Dan bisanya para jamaah haji non Arbain berangkat ke tanah suci sudah mendekati puncak kegiatan ibadah haji, antara 3-5 Dzulhijjah.
Haji Reguler
Terhitung sejak keberangkatan dari Indonesia, lamanya para jamaah haji reguler berda di tanah suci sekitar 40 hari.
Itulah beberapa perbedaan haji plus dan haji reguler. Somoga kita semua disegerakan oleh Allah Swt. untuk berhaji, baik itu melalui program haji plus ataupun haji reguler. Aamiin
[Artikel Lapakumroh.com]