Pengertian Umroh
Umrah (Arab: عمرة) adalah ibadah umat Islam yang dilakukan di Mekah al-Mukarramah khususnya di Masjidil Haram. Ibadah umroh hampir mirip dengan ibadah haji, hanya saja dalam kegiatan umroh tidak melakukan wukuf, mabit dan melontar jumrah sebagaimana yang dilakukan dalam haji.
Secara bahasa, umroh artinya berkunjung ke suatu tempat. Sedangkan secara istilah fikih, umroh artinya melakukan serangkaian ibadah: tawaf (mengitari Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran), sai (berlari-lari kecil) di antara dua bukit shafa dan marwah, lalu diakhiri dengan tahalul (memotong sebagian rambut kepala).
Semua rangkaian ibadah tersebut dilakukan setelah ihram (niat) untuk umroh dari batas-batas miqat yang telah ditentukan. Adapun batas-batas miqat yang dimaksud yaitu:
1. Yalamlam
Batas miqat yang ditentukan untuk penduduk Yaman atau bagi calon jamaah umroh yang datang dari arah selatan. Batas miqat ini berjarak ± sekitar 450 KM dari kota Mekah.
2. Rabigh (sebelumnya Juhfah)
Batas miqat yang ditentukan untuk jamaah umroh yang datang dari arah barat. Batas miqat ini berjarak ± sekitar 187 KM dari kota Mekah.
3. As-Sail (dulu disebut Qarnul Manazil)
Batas miqat yang ditentukan untuk penduduk Najd atau jamaah umroh yang datang dari arah timur. Batas miqat ini berjarak ± sekitar 94 KM dari kota Mekah.
4. Birr Ali (dulu disebut Dzul Hulaifa)
Batas miqat yang ditentukan untuk penduduk Madinah atau yang datang dari sebelah utara. Batas miqat ini berjarak ± sekitar 450 KM dari kota Mekah
5. Ji'ronah, Tan'im dan Hudaibiyah
Batas miqat yang ditentukan untuk penduduk kota Mekah. Batas-batas miqat tersebut masing-masing berjarak ± sekitar 22 KM (Ji'ronah), 5 KM (Tan'im) dan 29 KM (Hudaibiyah) dari kota Mekah.
Hukum Umroh
Menurut mazhab Syafi'i dan Hambali hukum umroh adalah "wajib" dilakukan sekali seumur hidup bagi yang mampu, hal ini merujuk firman Allah ta'ala berikut ini, artinya;
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ‘umrah karena Allah.” (QS. Al Baqarah:196)
Ayat diatas menyatakan perintah untuk menyempurnakan kedua ibadah tersebut. Hal itu menunjukan akan wajibnya mengerjakan ibadah haji dan umroh.
Dalil lain dari HR. Ibnu Majah no. 2901 ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,
“Wahai Rasulullah, apakah wanita juga wajib berjihad?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya. Dia wajib berjihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu dengan haji dan ‘umroh.” -Hadits ini di shahihkan Syaikh Al Albani-.
Syarat Umroh
- Beragama Islam
- Aqil Baligh
- Berakal sehat / tidak gila
- Merdeka / bukan budak
- Mampu secara Materi, Fisik dan Ilmu
Rukun Umroh
- Niat untuk umrah
- Thawaf
- Sai
- Tahallul
- Tertib
Wajib Umroh
- Berpakaian ihram dari Miqot
- Meninggalkan perkara-perkara yang dilarang dalam Ihram.
Tata Cara Umroh
Tata cara umroh dimulai dari niat (ihram) di miqot, kemudian mendatangi Masjidil Haram untuk melakukan tawaf di Ka'bah, sa'i antara bukit shafa dan marwah, serta mencukur sebagian rambut kepala (tahalul).
Rangkaian tata cara umroh tersebut haruslah dilakukan secara tertib atau berurutan sesuai apa yang telah di syariatkan didalamnya.
1. Niat (ihram)
Rangkaian tata cara umroh dimulai dengan berniat untuk umroh di miqot sembari memakai dua helai kain putih yang tidak berjahit (untuk laki-laki), dan sedangkan untuk wanita cukup memakai pakaian biasa yang menutupi auratnya sesuai syariat Islam.
Lafaz niat umroh
لَبَّيْكَ عُمْرَة"Aku memenuhi panggilan-Mu untuk menunaikan ibadah umrah"
- Memakai pakaian bejahit dan menutup kepala (laki-laki)
- Menutup wajah dan memakai kaos tangan (perempuan)
- Memakai wewangian pada badan dan pakaian
- Mencukur rambut dan bulu pada badan
- Memotong kuku atau mencabutnya
- Menikah, menikahkan dan melamar
- Memburu binatang buruan darat
- Melakukan hubungan suami istri
- Memakai minyak rambut
Yang artinya:لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ“Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika lak"
"Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.”
2. Thawaf di Ka'bah
Rangkaian tata cara umroh kedua adalah Tawaf di Ka’bah sebanyak 7 kali. Tawaf dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad juga. Untuk mempermudah jamaah saat tawaf sekarang terdapat garis imajiner, yaitu garis lurus antara ka’bah dan lampu yang dipasang di sisi masjid. Pada batas ini, melihat kearah ka’bah sambil melambaikan tangan dengan mengucap “Bismillah, Allahu akbar”.
Sepanjang tawaf dianjurkan memperbanyak do’a, bisa do'a sapu jagad seperti dibawah ini:
"Robbana aatina fi dunya hasannah waa fil akhirati hasanah wakina adzabannar"Atau boleh membaca doa lainnya sesuai keinginan.
Setelah selesai tawaf dsunnahkan sholat dua rakaat di belakang makam nabi Ibrahim. Lalu kemudian minum air zamzam di tempat yang telah disediakan.
3. Sa’i
Sa’i merupakan rangkaian tata cara umroh ketiga yang dilakukan dengan berjalan kaki antara bukit shofa ke bukit Marwa sebanyak 7 putaran. Kegiatan Sa'i dimulai dari bukit Shofa dan berakhir di bukit Marwa.
4. Tahallul
Tahalul (mencukur rambut) adalah akhir dari prosesi kegiatan ibadah umroh. Bagi pria boleh mencukur sebagian boleh juga mencukur habis semuanya. Sedangkan untuk wanita cukup memotong rambutnya sepanjang 1 (satu) ruas jari saja.
5. Tertib
Tertib artinya rangkaian tata cara umroh diatas haruslah dilakukan secara berurutan, tidak bisa dengan alasan apapun misalnya melakukan tahalul lebih dahulu dari tawaf atau melakukan sa’i kemudian baru berpakaian ihram.
Keutamaan Ibadah Umroh
Ada banyak keutamaan dalam melaksanakan Ibadah umroh. Berikut diantaranya di tinjau dari beberapa hadist;
1. HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349
Yang artinya;الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا ، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga.”
Hadist di atas menjelaskan bahwa berumroh bisa menghapus dosa.
2. HR. Ibnu Majah no. 2901
Aisyah berkata,
Yang Artinya;قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ قَالَ « نَعَمْ عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لاَ قِتَالَ فِيهِ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ
“Wahai Rasulullah, apakah wanita juga wajib berjihad?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya. Dia wajib berjihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu dengan haji dan ‘umroh.”Hadist diatas menjelaskan bahwah umrah adalah jihad sebagaimana ibadah haji -hadits shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani-
3. HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387
Yang artinya:تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Iringilah ibadah haji dengan (memperbanyak) ibadah umrah (berikutnya), karena sesungguhnya keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa-dosa sebagaimana alat peniup besi panas menghilangkan karat pada besi, emas dan perak. Dan tidak ada (balasan) bagi (pelaku) haji yang mabrur melainkan surga” - Hadits ini diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, an-Nasa-i, dan Ahmad -Hadist diatas menjelaskan bahwah umrah mampu menghilangkan kefakiran dan menghapus dosa -hadits hasan shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani-
Beberapa hadist di atas menjelaskan bahwa ibadah Umroh memiliki keutamaan yang luar biasa. Akan tetapi tidak satiap orang yang pergi umroh bisa mendapatkan keutamaan tesebut, karena semua tergantung pada niatnya. Terkait niat dalam ibadah bisa merujuk pada hadist riwayat al Bukhari dan Muslim serta empat imam hadist lainnya dibawah ini :
Yang artinya;عَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
“Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.”Niat bukan sekedar perkara mengucapkan secara lisan, niat terkait dengan hati. Jadi jika ingin mendapatkan keutamaan dalam melakukan suatu ibadah letakkanlah niat yang ikhlas dihati hanya karena Allah semata bukan karena yang lainnya.
Berangkat Umroh dari Indonesia
Umumnya berangkat umroh dari Indonesia saat ini sangat mudah, karena ada banyak biro travel Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Mereka menawarkan berbagai pilihan fasilitas hotel, dimulai dari hotel bintang tiga hingga hotel bintang lima.
Selain itu, juga beragam pilihan paket umroh yang ditawarkan oleh PPIU. Diantaranya yaitu: paket umroh promo, umroh reguler, umroh plus turki, umroh plus dubai dll.
Beberapa biro perjalanan juga memberangkatkan jamaah dari daerah asal, seperti Surabaya, Medan, Makassar, Solo, Palembang dan Riau.
Namun kebanyakan memang jamaah umroh diberangkatan dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten.
Ada dua rute penerbangan menuju Arab Saudi yang bisa dipilih oleh calon jamaah umroh, yaitu rute trasit dan rute langsung (direct).
Maskapai yang menyediakan rute penerbangan langsung dari Indonesia menuju Arab Saudi diantaranya Garuda Indonesia dan Saudi Airlines.
Sedangkan untuk maskapai dengan rute transit yaitu, Emirates, Qatar Airways, Turkish Air, Etihad, Srilanka Air, Malasyia Airlines transit, Lion Air dan Citilink.
Banyaknya pilihan jadwal, program, fasilitas hotel dan maskapai penerbangan yang ditawarkan tersebut tentunya akan mempermudah para calon tamu-tamu Allah dari Indonesia menuju Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah umroh.
Peminat Umroh di Indonesia
Animo umat Islam asal Indonesia untuk melaksanakan umrah cukup besar. Diprediksi setiap tahunnya akan terus mengalami peningkatan. Sebab, untuk dapat mengerjakan ibadah haji harus melewati proses masa tunggu hingga puluhan tahun setelah daftar.
Melihat panjangnya masa tunggu untuk pergi haji tersebut tidak heran jika sebagian besar masyarakat Indonesia yang sudah sangat rindu ingin beribadah di Tanah Suci memilih umroh sebagai alternatifnya. Sebab, ibadah umroh bisa dilakukan kapanpun tanpa harus melewati antrian puluhan tahun seprti hal ibadah haji.
Jumlah Jamaah Umroh dari Indonesia Periode 1435H-1440H
Demikian serba-serbi tentang ibadah umroh. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda yang tengah mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah umrah.
Daftar Pustaka:
Link Artikel http://www.lapakumroh.com/id/umroh