Haji mabrur adalah istilah kata yang sudah tidak asing lagi bagi kaum muslimin. Setiap muslim yang pergi ke Baitullah untuk mengerjakan ibadah haji tentu mendambakan haji mabrur. Hal ini tidak lepas dari keutamaannya sebagaimana yang pernah disampaikan oleh baginda nabi kita Muhammad SAW dalam sabdahnya,
"...haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga". (HR. Bukhari dan Muslim).Lantas apa sebenarnya makna dari haji mabrur? Yuk kita pahami seksama pendapat para alim ulama yang tertulis dalam beberapa kitab dibawah ini:
Pertama, dari Kitab Fathul Baarii, Syarah Bukhari-Muslim menjelaskan:
“Haji mabrur adalah haji yang maqbul yakni haji yang diterima oleh Allah SWT..”Kedua, dari Abu Bakar Jabir al Jazaari dalam kitab Minhajul Muslimin mengungkapkan:
“Haji mabrur itu ialah haji yang bersih dari segala dosa, penuh dengan amal shaleh dan kebajikan-kebajikan.”Melihat pendapat diatas maka dapat disimpulkan makna haji mabrur yaitu haji yang diterima olah Allah Subhanahu wa ta'ala. Namun untuk meraih predikat haji mabrur bukan sekedar hanya menyelesaikan kegiatan wajib haji serta rukun hajinya saja, melaikan harus memenuhi kreteria yang bersumber dari hadits berikut ini:
Kiat Meraih Haji Mabrur Menurut Hadits
1. Luruskan niat hanya mengharap Ridho Allah SWT.
Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung pada niatnya, jika pergi haji terselip niat karena ingin dipanggil “pak haji” bu hajah”, ingin dipuji, atau ingin dipandang mulia oleh masyarakat maka hajinya tidak bisa dikatakan mabrur.
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Saw bersabda, yang artinya:
Al Mundzir menyebutkan dari Ar Rabi’ bin Khutsaim, ia berkata,
Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung pada niatnya, jika pergi haji terselip niat karena ingin dipanggil “pak haji” bu hajah”, ingin dipuji, atau ingin dipandang mulia oleh masyarakat maka hajinya tidak bisa dikatakan mabrur.
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Saw bersabda, yang artinya:
“Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)Imam Bukhari menyebutkan hadits diatas dalam kitab shahihnya sebagai mukadimah, di sana tersirat bahwa setiap amal yang tidak diniatkan karena mengharap Wajah Allah adalah sia-sia, tidak ada hasil sama sekali baik di dunia maupun di akhirat.
Al Mundzir menyebutkan dari Ar Rabi’ bin Khutsaim, ia berkata,
“Segala sesuatu yang tidak diniatkan mencari keridhaan Allah ‘Azza wa Jalla, maka akan sia-sia”.
2. Berangkat dengan biaya dan harta yang Halal
Salah satu syarat diterimanya haji seseorang bila ia berangkat menggunakan biaya dan harta yang didapat dengan cara yang halal. Allah SWT, tidak akan menerima ibadah haji seorang jika ia berangkat menggunakan biaya dan harta yang didapat dengan cara yang haram seperti dari hasil korupsi, menjual narkoba, hasil riba, atau juga dari penghasilan haram lainnya.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“ …ketika orang haji dengan nafkah haram keluar, kemudian di berseru : Aku datang memenuhi panggilan-Mu, maka datanglah jawaban dari langit : Tidak engkau tidak memenuhi panggilan, perbekalanmu haram, nafkahmu haram, hajimu penuh dosa, tidak berpahala. ”Dalam sabda lain-nya:
“ Tidak ada talbiyah bagimu dan tidak ada pula keberuntungan atasmu karena makananmu haram, pakaianmu haram dan hajimu ditolak. ”
3. Menjauhkan diri dari perbuatan Rafats, Fasik, dan berbantah-bantahan
Allah Ta'ala berfirman
"...barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji." (QS. Al-Baqarah: 197)
4. Sempurnakan manasik haji sesuai tuntunan Rasulullah SAW
Haji merupakan ibadah mahdhah. Hal ini tentu dapat kita pahami bahwasanya segala kegiatan ibadah haji mulai dari awal hingga akhir mutlak harus mengikuti apa yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah saw. sebagaimana yang disebutkan dalam sabdahnya berikut ini;
"hendaklah kamu mengikuti manasik haji ku" (HR. Muslim)
Itulah tulisan singkat tentang haji mabrur. Jika Anda rasa tulisan ini bermanfaat silakan di share ke media sosial yang Anda miliki. Terima kasih
[Artikel Lapakumroh.com]