Berbicara tentang Eropa tidak akan pernah ada habisnya, karena banyak fakta-fakta menarik yang bisa ditelusuri disana, termasuk jejak kejayaan Islam dimasa lampau.
Saat ini, Eropa menjadi salah satu tujuan wisata religi paforit bagi masyarakat muslim Indonesia. Hal ini bisa kita lihat dengan banyaknya perusahaan tour and travel yang menawarkan jasanya, seperti paket tour muslim eropa, wisata halal eropa dan paket umroh plus eropa. Paket-paket wisata tersebut dikemas dalam rangka mengenalkan sejarah dan kebesaran Islam agar semakin menumbuhkan rasa cinta terhadap Islam.
Menjelajah Jejak Kejayaan Islam di Eropa
Di bumi Eropa sana ada beberapa Negara yang banyak menyimpan jejak kejayaan Islam dimasa lampau. Berikut diantaranya:
Saat ini, Eropa menjadi salah satu tujuan wisata religi paforit bagi masyarakat muslim Indonesia. Hal ini bisa kita lihat dengan banyaknya perusahaan tour and travel yang menawarkan jasanya, seperti paket tour muslim eropa, wisata halal eropa dan paket umroh plus eropa. Paket-paket wisata tersebut dikemas dalam rangka mengenalkan sejarah dan kebesaran Islam agar semakin menumbuhkan rasa cinta terhadap Islam.
Menjelajah Jejak Kejayaan Islam di Eropa
Di bumi Eropa sana ada beberapa Negara yang banyak menyimpan jejak kejayaan Islam dimasa lampau. Berikut diantaranya:
1. SPANYOL
Spanyol merupakan salah satu tujuan wisata religi favorit sebab Islam pernah berjaya di wilayah yang dahulu dikenal sebagai Andalusia pada 711 Masehi. Selama kurang lebih tujuh abad yaitu 8 – 15 Masehi peradaban Islam pernah berjaya di Andalusia.
Andalusia memang telah lepas dari kekuasaan Islam berabad-abad yang lalu namun jejak kejayaan peradaban Islam masih bisa ditelusuri hingga kini terutama di wilayah barat daya Eropa.
Sebagian dari peninggalan kejayaan Islam tersebut sudah beralih fungsi namun sebagian masih bertahan hingga sekarang dan menjadi peninggalan bersejarah yang dilindungi. Berikut ini adalah berapa peninggalan bersejarah yang ada di Spanyol dan sekitarnya:
Mezquita de Cordoba
Masjid Cordoba merupakan masjid terbesar yang pernah didirikan di luar jazirah Arab. Meski kini trelah beralih fungsi menjadi gereja namun kemegahan arsitekturnya masih terlihat nyata. Sebelum menjadi Masjid Cordoba bangunan ini dahulunya adalah gereja Romawi yang bernama San Vicente Basilica.
Lalu kemudian Islam berhasil menjadikan wilayah Andalusia sebagai bagian dari wilayah kekuasaan bangunan ini berubah menjadi masjid yaitu pada masa kekuasaan Abd Al Rahman I pada tahun 985 Masehi.
Terinspirasi dari masjid di Damascus, Masjid Cordoba dibangun dan didesain dengan konsep berbentuk pekarangan dan kebun serta aula dan tempat ibadah yang berhias pilar-pilar. Pilar inilah yang menjadi ciri khas Masjid Cordoba.
Pilar berupa ornamen lengkung yang tersusun dari bata merah dan putih sehingga terbentuk motif lurik ini merupakan ornamen yang terinspirasi dari seni Byzantium Romawi. Dahulunya pilar Masjid Cordoba berjumlah 1293 buah namun kini hanya tersisa 856 pilar dengan bentuk ukiran yang berbeda-beda di setiap pilarnya.
Ketika Andalusia tak lagi menjadi bagian kekuasaan Islam Masjid Cordoba pun beralih fungsi menjadi gereja. Seiring berjalannya waktu sebagian sisi bangunan yang mendapatkan pengaruh dari arsitektur Kristen. Di bawah perintah Raja Ferdinand III bangunan megah ini direkonstruksi dengan penambahan arsitektur gotik, barrock, dan renaissance.
Uniknya meski telah beralih fungsi menjadi gereja sebagian asesoris khas Islam tetap dipertahankan. Dinding dan langit-langit bersepuh emas dan bertabur kaligrafi dan motif ukiran bunga, mihrab masjid dan minaret tempat muadzin mengumandangkan adzan masih dipertahankan. Namun tempat muadzin ini tertutup oleh bagian bangunan menara Gereja Katedral.
Palacio de Generalife
Bangunan dahulunya adalah istana raja yang dikenal dengan nama Jannat Al-Arif. Istana megah yang dibangun oleh penguasa Granada, Raja Nastid Emir sebagai tempat beristirahat dan rekreasi di musim panas. Bangunan yang masih menyisakan kemegahannya ini dipenuhi tanaman hias dalam taman cantik dan diperanggun dengan aneka ukiran kaligrafi khas Islam.
Benteng Malaga
Benteng Malaga adalah warisan kejayaan Islam yang sangat bersejarah. Saat Islam berkuasa di Andalsuai sejumlah benteng kokoh didirikan di kota-kota besar yaitu Granada dan Cordoba. Benteng-benteng ini dibangun dengan tujuan untuk mempertahankan daerah dari serbuan musuh. Arsitektur bangunan ini diilhami benteng-benteng di Maroko. Letak benteng berada di lokasi strategis sehingga berfungsi sebagai pertahanan agar wilayah kekuasaan tak mudah ditembus musuh.
Puente Romano
Jembatan berukuran panjang 400 meter, lebar 40 meter, dan tinggi 30 meter ini merupakan salah satu saksi sejarah kejayaan dan kemajuan peradaban Islam masa lalu. Jembatan kebanggaan Cordoba ini direkonsutruksi dan disempurnakan oleh penguasa Andalusia, Ibnu Malik Al Khaulani atas perintah Umar bin Abdul Aziz pada tahun 101 masehi.
Istana Alhambra
Bisa dikatakan bahwa Istana Alhambra merupakan masterpiece jejak kejayaan Islam di Eropa dan satu-satunya bukti bersejarah yang masih utuh. Bangunan megah serupa kastil ini didirikan tahun 1238 di atas bukit, diapit hutan dan sungai. Terdapat empat pintu gerbang untuk memasuki Alhambra.
Istana ini sangat luas, memiliki 30 menara, taman cantik yang dinamai Generalife dan barak militer. Di setiap detail bangunan berhias kaligrafi yang merupakan inskripsi bahasa Arab berupa kutipan ayat-ayat Al Quran dan puji-pujian untuk para pemimpin Islam masa itu. Salah satu ukiran pada pilar marmer penyangga pintu adalah kaliamt syahadatain Laa ilaha ilallah Muhammadur Rasulullah.
Andalusia memang telah lepas dari kekuasaan Islam berabad-abad yang lalu namun jejak kejayaan peradaban Islam masih bisa ditelusuri hingga kini terutama di wilayah barat daya Eropa.
Sebagian dari peninggalan kejayaan Islam tersebut sudah beralih fungsi namun sebagian masih bertahan hingga sekarang dan menjadi peninggalan bersejarah yang dilindungi. Berikut ini adalah berapa peninggalan bersejarah yang ada di Spanyol dan sekitarnya:
Mezquita de Cordoba
Masjid Cordoba merupakan masjid terbesar yang pernah didirikan di luar jazirah Arab. Meski kini trelah beralih fungsi menjadi gereja namun kemegahan arsitekturnya masih terlihat nyata. Sebelum menjadi Masjid Cordoba bangunan ini dahulunya adalah gereja Romawi yang bernama San Vicente Basilica.
Lalu kemudian Islam berhasil menjadikan wilayah Andalusia sebagai bagian dari wilayah kekuasaan bangunan ini berubah menjadi masjid yaitu pada masa kekuasaan Abd Al Rahman I pada tahun 985 Masehi.
Terinspirasi dari masjid di Damascus, Masjid Cordoba dibangun dan didesain dengan konsep berbentuk pekarangan dan kebun serta aula dan tempat ibadah yang berhias pilar-pilar. Pilar inilah yang menjadi ciri khas Masjid Cordoba.
Pilar berupa ornamen lengkung yang tersusun dari bata merah dan putih sehingga terbentuk motif lurik ini merupakan ornamen yang terinspirasi dari seni Byzantium Romawi. Dahulunya pilar Masjid Cordoba berjumlah 1293 buah namun kini hanya tersisa 856 pilar dengan bentuk ukiran yang berbeda-beda di setiap pilarnya.
Ketika Andalusia tak lagi menjadi bagian kekuasaan Islam Masjid Cordoba pun beralih fungsi menjadi gereja. Seiring berjalannya waktu sebagian sisi bangunan yang mendapatkan pengaruh dari arsitektur Kristen. Di bawah perintah Raja Ferdinand III bangunan megah ini direkonstruksi dengan penambahan arsitektur gotik, barrock, dan renaissance.
Uniknya meski telah beralih fungsi menjadi gereja sebagian asesoris khas Islam tetap dipertahankan. Dinding dan langit-langit bersepuh emas dan bertabur kaligrafi dan motif ukiran bunga, mihrab masjid dan minaret tempat muadzin mengumandangkan adzan masih dipertahankan. Namun tempat muadzin ini tertutup oleh bagian bangunan menara Gereja Katedral.
Palacio de Generalife
Bangunan dahulunya adalah istana raja yang dikenal dengan nama Jannat Al-Arif. Istana megah yang dibangun oleh penguasa Granada, Raja Nastid Emir sebagai tempat beristirahat dan rekreasi di musim panas. Bangunan yang masih menyisakan kemegahannya ini dipenuhi tanaman hias dalam taman cantik dan diperanggun dengan aneka ukiran kaligrafi khas Islam.
Benteng Malaga
Benteng Malaga adalah warisan kejayaan Islam yang sangat bersejarah. Saat Islam berkuasa di Andalsuai sejumlah benteng kokoh didirikan di kota-kota besar yaitu Granada dan Cordoba. Benteng-benteng ini dibangun dengan tujuan untuk mempertahankan daerah dari serbuan musuh. Arsitektur bangunan ini diilhami benteng-benteng di Maroko. Letak benteng berada di lokasi strategis sehingga berfungsi sebagai pertahanan agar wilayah kekuasaan tak mudah ditembus musuh.
Puente Romano
Jembatan berukuran panjang 400 meter, lebar 40 meter, dan tinggi 30 meter ini merupakan salah satu saksi sejarah kejayaan dan kemajuan peradaban Islam masa lalu. Jembatan kebanggaan Cordoba ini direkonsutruksi dan disempurnakan oleh penguasa Andalusia, Ibnu Malik Al Khaulani atas perintah Umar bin Abdul Aziz pada tahun 101 masehi.
Istana Alhambra
Bisa dikatakan bahwa Istana Alhambra merupakan masterpiece jejak kejayaan Islam di Eropa dan satu-satunya bukti bersejarah yang masih utuh. Bangunan megah serupa kastil ini didirikan tahun 1238 di atas bukit, diapit hutan dan sungai. Terdapat empat pintu gerbang untuk memasuki Alhambra.
Istana ini sangat luas, memiliki 30 menara, taman cantik yang dinamai Generalife dan barak militer. Di setiap detail bangunan berhias kaligrafi yang merupakan inskripsi bahasa Arab berupa kutipan ayat-ayat Al Quran dan puji-pujian untuk para pemimpin Islam masa itu. Salah satu ukiran pada pilar marmer penyangga pintu adalah kaliamt syahadatain Laa ilaha ilallah Muhammadur Rasulullah.
2. PERANCIS
Kejayaan Islam juga diabadikan di Musee du Louvre, salah satu museum ikon di Paris. Department of Islamic Art di museum ini memamerkan setidaknay 3.000 obyek karya seni yang menceritakan sejarah perkembangan Islam dari masa ke masa.
3. BOSNIA HERZEGOVINA
Seperti jembatan Puento Romano di Bosnia juga terdapat jembatan bersejaran yaitu jembatan Stari Most yang diakui sebagai salah satu dari 20 jembatan terindah di dunia.