Belajar Dari Kasus First Travel
Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan mendadak terkenal di pertengahan tahun 2017. Sayangnya ketenaran pasangan suami istri ini adalah ketenaran negatif. Suami istri tersebut berurusan dengan pihak berwajib karena dugaan penipuan yang dilakukan First Travel, biro travel umroh milik mereka berdua.
Andika dan Anniesa akhirnya ditahan polisi pada 9 Agustus 2017 dan ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penipuan disertai penggelapan uang calon jamaah. Tidak hanya pasangan suami istri, adik dari Anniesa yang juga menjabat sebagai komisaris dan direktur keuangan First Travel juga turut terlibat dalam urusan kriminal tersebut dan diamankan pihak berwajib
Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan mendadak terkenal di pertengahan tahun 2017. Sayangnya ketenaran pasangan suami istri ini adalah ketenaran negatif. Suami istri tersebut berurusan dengan pihak berwajib karena dugaan penipuan yang dilakukan First Travel, biro travel umroh milik mereka berdua.
Andika dan Anniesa akhirnya ditahan polisi pada 9 Agustus 2017 dan ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penipuan disertai penggelapan uang calon jamaah. Tidak hanya pasangan suami istri, adik dari Anniesa yang juga menjabat sebagai komisaris dan direktur keuangan First Travel juga turut terlibat dalam urusan kriminal tersebut dan diamankan pihak berwajib
Pihak kepolisian membuka posko khusus korban First Travel. Posko yang menampung data calon jamaah beserta kerugian ini mengumpulkan laporan yang sangat mencengangkan sekaligus miris. Hingga kini sudah tercatat 58.682 jamaah yang belum diberangkatkan oleh First Travel. Semua calon jamaah menginginkan agar uang yang telah disetor ke pihak First Travel bisa dikembalikan lagi sehingga calon jamaah bisa mendaftar ke biro travel umroh lain dan segera berangkat ke tanah suci.
Kasus apa yang sebenarnya sedang membelit First Travel? Berdasarkan penelusuuran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pihak First Travel menerapkan skema Ponzi berkedok umroh murah. Paket umroh yang ditawarkan First Travel memang jauh lebih murah dari paket yang ditawarkan biro umroh lainnya. Biro travel milik pasangan Andika Anniesa ini mematok 14 juta rupiah untuk program promo First Travel. Jauh dari ketentuan tarif normal paket umroh yang ditetapkan Kementrian Agama yaitu 1.700 USD atau setara 22 juta rupiah.

Ilustrasi Skema Ponzi by www.ericgarland.co
Dalih yang dikemukakan First Travel adalah uang yang disetor jamaah diinvestasikan sehingga bisa mencapai nominal yang cukup untuk berangkat umroh sesuai jadwal. Padahal biaya umroh minimal yang menjadi patokan meliputi ongkos transportasi, tiket pesawat, biaya pengurusan visa, biaya akomodasi dan biaya lain-lain sehingga dihitung berapa rupiah yang harus disiapkan calon jamaah umroh untuk berangkat ke tanah suci pulang pergi. Jika ada biro travel umroh menawarkan harga jauh lebih murah dari patokan maka perlu diwaspadai lebih teliti.
Skema Ponzi dalam Tawaran Umroh Murah
Keluhan calon jamaah umroh yang mendaftar melalui First Travel rata-rata adalah mereka membayar, namun tidak kunjung diberangkatkan sesuai waktu yang dijanjikan. Kemudian pihak First Travel melakukan reschedule. Jamaah yang menuntut haknya dijanjikan segera berangkat namun harus menambah biaya hingga dua tiga kali setoran.
Skema Ponzi pada dasarnya adalah anggota bisa mendapatkan haknya (bisa berupa uang atau jadwal keberangkatan perjalanan/umroh) jika ada anggota baru yang menyetorkan uang. Ketika tidak adalagi rekruitmen atau tidak ada anggota tambahan atau jumlah anggota baru jauh dari target maka permainan ini akan terhenti. Skema model Ponzi ini seringkali diterapkan badan usaha berkedok investasi.
Beberapa yang sempat tenar antara lain adalah Mavrodi Manial Moneybox atau Manusia Membantu Manusia (MMM). Iklan MMM sempat tayang di jam-jam utama televisi. Menggambarkan seseorang yang dengan mudah mewujudkan keinginan memiliki barang-barang tertentu dengan menjadi anggota MMM tanpa harus menunggu lama untuk menabung.
Skema Ponzi juga pernah diterapkan perusahaan berkedok investasi emas, yaitu Virgin Gold Mining Corporation (VGMC) dan East Gold Mining Corporation (EMGC) yang menawarkan keuntungan hingga 10-20 persen setiap bulan. Keuntungan menjadi anggota sistem ponzi sepintas tampak meinggiurkan. Padahal pada dasarnya sistem ini bekerja atas dasar kesinambungan dan terus mencari anggota baru agar bisa bertahan serta memastikan aliran uang tetap berjalan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menemukan kejanggalan pada penawaran harga murah paket umroh First Travel Anugerah Karya Wisata atau First Travel. Biro travel ini menawarkan tiga paket perjalanan umroh yaitu paket umroh promo, reguler dan VIP. Paket yang dianggap mengaplikasikan sistem Ponzi dan ditengarai sebagai tindak kejahatanadalah paket umroh promo yang menawarkan harga rata-rata 14- 14,5 juta rupiah. Sementara itu, harga yang ditetapkan Kementrian Agama adalah 1.700 USD atau setara 22 juta rupiah. Mengapa paket umroh promo di First Travel bisa lebih murah?
Pihak First Travel mengklaim bahwa mereka memberikan subsidi pada jamaah sehingga bisa berumroh dengan harga murah. Pada awalnya program ini dipandang pihak First Travel sebagai sarana promosi. Sayangnya lama kelamaan subsidi tersebut berasal dari uang setoran jamaah yang direkruit belakangan. Pada akhirnya sistem ini berjalan seperti gali lobang tutup lobang. Ambil uang dari setoran yang datang belakangan untuk diberikan pada jamaah yang mendaftar lebih dulu.
Skema Ponzi pertama kali dipraktikkan oleh Charlez Ponzi pada 1920. Ketika itu Charlez Ponzi mempraktikkan arbitrasi dari kupon balasan surat internasional yang tarifnya berbeda di setiap negara. Keuntungan yang diperoleh Ponzi dalam praktk ini dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan investor sebelumnya yang dijanjikan mendapatkan keuntungan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa skema Ponzi adalah model investasi palsu. Sistem kerjanya adalah membayarkan keuntungan untuk investor dari setoran investor berikutnya. Keuntungan tersebut berbeda dengan sistem investasi normal yang berupa keuntungan dari hasil usaha atau bisnis yang dijalankan individu atau organisasi.
Sistem Ponzi berhasil memikat masyarakat dan sangat mudah menarik mangsa sebab rata-rata menawarkan keuntungan lebih tinggi dibanding investasi lain dalam jangka pendek. Iming-iming menjadi sangat menggiurkan manakala berbagai testimoni, statement menjadi dari investor yang mendapatkan keuntungan terpampang nyata di depan mata. Padahal investor yang mendaftar belakangan menderita resiko kehilangan uang lebih tinggi apabila skema Ponzi pada akhirnya gagal merekruit anggota baru yang berarti gagal mendapatkan setoran.
Umat muslim harus lebih waspada terhadap jeratan skema Ponzi. Tak perlu memaksakan untuk segera berangkat umroh karena tergiur paket murah. Setidaknya pertimbangkan standar harga paket umroh yang ditetapkan Kementrian Agama sebagai tarif batas bawah untuk membandingkan promo paket umroh murah dari berbagai biro travel. Daripada resiko uang hilang dan perjalanan umroh tinggal menjadi kenangan ada baiknya sabar menabung sedikit demi sedikit demi terwujudnya impian berangkat ke tanah suci. Jika panggilan Allah telah datang insyaAllah pasti berangkat umroh dan haji.
Jika ingin berumroh dengan biaya lebih murah maka jalan umroh backpaker lebih masuk akal. Bagi yang mengalami keterbatasan fisik atau gangguan kesehatan yang berpotensi membahayakan memang tidak dianjurkan untuk memilih jalan menjadi backpaker umroh demi menghemat biaya. Memilih paket umroh termurah memang menghemat biaya. Namun demikian juga harus berhati-hati terhadap tawaran umroh murah. Bisa jadi tawaran umroh murah tersebut hanya skema Ponzi berkedok investasi dan iming-iming perjalanan umroh murah.
Umat muslim harus memahami bahwa keuntungan yang ditawarkan terlalu tinggi dalam sebuah produk investasi beresiko lebih besar. Jika perhitungan keuntungan tersebut tidak masuk akal waspadai bahwa penawaran tersebut adalah penipuan. Masyarakat harus mencari latar belakang biro travel umroh yang menawarkan paket umroh murah. Disarankan sebelum terlanjaur memilih cek terlebih dahul izin penyelenggara umroh yang bersangkutan di Kementerian Agama. (lapakumroh)
Skema Ponzi dalam Tawaran Umroh Murah
Keluhan calon jamaah umroh yang mendaftar melalui First Travel rata-rata adalah mereka membayar, namun tidak kunjung diberangkatkan sesuai waktu yang dijanjikan. Kemudian pihak First Travel melakukan reschedule. Jamaah yang menuntut haknya dijanjikan segera berangkat namun harus menambah biaya hingga dua tiga kali setoran.
Skema Ponzi pada dasarnya adalah anggota bisa mendapatkan haknya (bisa berupa uang atau jadwal keberangkatan perjalanan/umroh) jika ada anggota baru yang menyetorkan uang. Ketika tidak adalagi rekruitmen atau tidak ada anggota tambahan atau jumlah anggota baru jauh dari target maka permainan ini akan terhenti. Skema model Ponzi ini seringkali diterapkan badan usaha berkedok investasi.
Beberapa yang sempat tenar antara lain adalah Mavrodi Manial Moneybox atau Manusia Membantu Manusia (MMM). Iklan MMM sempat tayang di jam-jam utama televisi. Menggambarkan seseorang yang dengan mudah mewujudkan keinginan memiliki barang-barang tertentu dengan menjadi anggota MMM tanpa harus menunggu lama untuk menabung.
Skema Ponzi juga pernah diterapkan perusahaan berkedok investasi emas, yaitu Virgin Gold Mining Corporation (VGMC) dan East Gold Mining Corporation (EMGC) yang menawarkan keuntungan hingga 10-20 persen setiap bulan. Keuntungan menjadi anggota sistem ponzi sepintas tampak meinggiurkan. Padahal pada dasarnya sistem ini bekerja atas dasar kesinambungan dan terus mencari anggota baru agar bisa bertahan serta memastikan aliran uang tetap berjalan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menemukan kejanggalan pada penawaran harga murah paket umroh First Travel Anugerah Karya Wisata atau First Travel. Biro travel ini menawarkan tiga paket perjalanan umroh yaitu paket umroh promo, reguler dan VIP. Paket yang dianggap mengaplikasikan sistem Ponzi dan ditengarai sebagai tindak kejahatanadalah paket umroh promo yang menawarkan harga rata-rata 14- 14,5 juta rupiah. Sementara itu, harga yang ditetapkan Kementrian Agama adalah 1.700 USD atau setara 22 juta rupiah. Mengapa paket umroh promo di First Travel bisa lebih murah?
Pihak First Travel mengklaim bahwa mereka memberikan subsidi pada jamaah sehingga bisa berumroh dengan harga murah. Pada awalnya program ini dipandang pihak First Travel sebagai sarana promosi. Sayangnya lama kelamaan subsidi tersebut berasal dari uang setoran jamaah yang direkruit belakangan. Pada akhirnya sistem ini berjalan seperti gali lobang tutup lobang. Ambil uang dari setoran yang datang belakangan untuk diberikan pada jamaah yang mendaftar lebih dulu.
Skema Ponzi pertama kali dipraktikkan oleh Charlez Ponzi pada 1920. Ketika itu Charlez Ponzi mempraktikkan arbitrasi dari kupon balasan surat internasional yang tarifnya berbeda di setiap negara. Keuntungan yang diperoleh Ponzi dalam praktk ini dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan investor sebelumnya yang dijanjikan mendapatkan keuntungan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa skema Ponzi adalah model investasi palsu. Sistem kerjanya adalah membayarkan keuntungan untuk investor dari setoran investor berikutnya. Keuntungan tersebut berbeda dengan sistem investasi normal yang berupa keuntungan dari hasil usaha atau bisnis yang dijalankan individu atau organisasi.
Sistem Ponzi berhasil memikat masyarakat dan sangat mudah menarik mangsa sebab rata-rata menawarkan keuntungan lebih tinggi dibanding investasi lain dalam jangka pendek. Iming-iming menjadi sangat menggiurkan manakala berbagai testimoni, statement menjadi dari investor yang mendapatkan keuntungan terpampang nyata di depan mata. Padahal investor yang mendaftar belakangan menderita resiko kehilangan uang lebih tinggi apabila skema Ponzi pada akhirnya gagal merekruit anggota baru yang berarti gagal mendapatkan setoran.
Umat muslim harus lebih waspada terhadap jeratan skema Ponzi. Tak perlu memaksakan untuk segera berangkat umroh karena tergiur paket murah. Setidaknya pertimbangkan standar harga paket umroh yang ditetapkan Kementrian Agama sebagai tarif batas bawah untuk membandingkan promo paket umroh murah dari berbagai biro travel. Daripada resiko uang hilang dan perjalanan umroh tinggal menjadi kenangan ada baiknya sabar menabung sedikit demi sedikit demi terwujudnya impian berangkat ke tanah suci. Jika panggilan Allah telah datang insyaAllah pasti berangkat umroh dan haji.
Jika ingin berumroh dengan biaya lebih murah maka jalan umroh backpaker lebih masuk akal. Bagi yang mengalami keterbatasan fisik atau gangguan kesehatan yang berpotensi membahayakan memang tidak dianjurkan untuk memilih jalan menjadi backpaker umroh demi menghemat biaya. Memilih paket umroh termurah memang menghemat biaya. Namun demikian juga harus berhati-hati terhadap tawaran umroh murah. Bisa jadi tawaran umroh murah tersebut hanya skema Ponzi berkedok investasi dan iming-iming perjalanan umroh murah.
Umat muslim harus memahami bahwa keuntungan yang ditawarkan terlalu tinggi dalam sebuah produk investasi beresiko lebih besar. Jika perhitungan keuntungan tersebut tidak masuk akal waspadai bahwa penawaran tersebut adalah penipuan. Masyarakat harus mencari latar belakang biro travel umroh yang menawarkan paket umroh murah. Disarankan sebelum terlanjaur memilih cek terlebih dahul izin penyelenggara umroh yang bersangkutan di Kementerian Agama. (lapakumroh)